Latest News

Wednesday, January 6, 2016

Makanan Kepunyaan Orang Karo

cimpa

Makanan Kepunyaan Orang Karo


Cimpa Unung-unung

Kue ini terbuat dari beras ketan untuk bahan utamanya, sebagai isi mengunakan gula merah yang dicampur dengan kelapa parut, dan sebagai baju luarnya mengunakan daun pisang atau daun singkut (rumputan liar).
lemang

Penyajiannya sama seperti lepat yang juga dibungkus dengan daun pisang. Banyak desa di Karo memang penghasil gula aren/gula merah, sehingga untuk membuat kue ini sangat mudah menemukan bahan-bahan utamanya.  Rasanya kenyal di luar pada hasil adonan tepungnya. Ketika sampai ke lapisan tengahnya mulai terasa manis gula dan tekstur kelapa menambah gurih di lidah.
Vino Bastian yang memerankan Letjen Jamin Ginting saat acara pemutaran perdanama film 3 Nafas Likas. Vino mengenakan kain tenunan Karo (uis) di pundak sambil menikmati cimpa.

Rires

Lemang atau dalam bahasa Karo disebut rires, dapat dinikmati dengan berbagai macam saus pelengkap. lemangPada musim durian, sausnya akan dicampur dengan durian. Tapi pada masyarakat Karo biasa dimakan dengan saus yang disebut tengguli, terbuat dari gula merah. Hampir mirip seperti penyajian kue lupis.
Lemang dipanggang dalam seruas bambu.  Lauknya bisa ikan dan babi cincang yang juga dipanggang dalam bamboo. Gurih lemang berasal dari santannya, warna kekuningan kunyit, menguatkan rasa dari merica dan lada hitam. Aromanya harum alami.

Roti Bohongroti bohong













Bukan berarti dia berbohong, namanya mengesankan ada pada bolong di tengahnya itu. Ketika digigit akan kita temui di tengah ada permukaan yang cukup kosong. Biasa dinikmati bersama teh manis, teh roti bohongsusu, atau kopi. Ada kebiasaan mencelupkan roti ini dulu ke dalam minuman pelengkapnya. Supaya ketika masuk mulut rasanya bisa bercampur. Basah, manis, dan tentu saja gurih.
Peganan ini sangat lembut dan makin lembut di bagian dalamnya. Apalagi saat tersaji panas, akan melengkapi ketenangan di pagi hari di tengah dinginnya daerah Karo. Mentega terigu dan telur semua telah menjadi adonan bulat yang digoreng. Ragi yang sebelumnya dicampur bersama air dan adonan membuat rotinya mengembang bulat atau sedikit lonjong, mempercantik bentuknya.

Source : http://www.sorasirulo.com/2016/01/06/tradisi-karo/

No comments:

Post a Comment